Senin, 09 April 2018

KENDURI LAUT DI PANTAI PUTERA SERDANG DESA PALUH SIBAJI DISAMBUT RIBUAN MASYARAKAT

Tanggal 1 April 2018 yang lalu, desa Paluh Sibaji kecamatan Pantai Labu kabupaten Deli Serdang mengadakan perhelatan adat kenduri laut atau disebut juga upacara adat jamu laut. Upacara ini merupakan tradisi dari Kesultanan Serdang dan masyarakatnya sejak abad ke 17, upacara yang dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas rezeki yang didapat melalui hamparan laut, laut telah menjadi salah satu sumber kehidupan utama bagi masyarakat Serdang yang tinggal di pesisir pantai.


Upacara kenduri atau jamu laut ini diadakan apabila terjadi banyak kecelakaan di laut, timbul penyakit di lingkungan masyarakat sekitar atau berkurangnya hasil tangkapan nelayan, biasanya persoalan tadi dicermati oleh para tokoh adat dan masyarakat kemudian diputuskan untuk dilakukan upacara kenduri laut. Dalam upacara tersebut memiliki beberapa syarat seperti memotong kerbau yang dagingnya dimasak dan dinikmati bersama masyarakat yang hadir sedangkan bagian kepala, kulit, isi perut dan tulang dijahit kembali seperti sediakala dan di hantarkan ke tengah laut agar biota laut juga ikut menikmati binatang kurban tersebut. Setelah kerbau dihantarkan maka para nelayan tidak boleh mengambil biota laut dalam waktu tiga pasang dan tiga surut air laut, pantangan lain yaitu nelayan tidak boleh buang hajat disisi kiri sampan, tidak boleh membuang apapun kedalam sampan atau pinggir pantai, tidak boleh menjemur baju basah diatas sampan. Jika pantangan ini dilanggar maka dilakukan tindakan atau hukuman sesuai adat yang berlaku di masyarakat Kesultanan Serdang.


Hadir dalam upacara tersebut Tuan Syekh Ibrahim Silau Laut sebagai ulama yang memimpin do’a dan zikir, hadir pula zuriat Kesultanan Serdang Tengku Mira Sinar gelar Tengku Puan Puteri Bongsu sebagai ahli bay’at saat pelepasan hewan qurban mewakili Sultan Serdang Tuanku Ahmad Tala’a Syariful Alamsyah yang berhalangan hadir dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan, hadir pula Tengku Ryo Rizqan gelar Tengku Merdangga Diraja - Wazir Wangsa Negara Kesultanan Serdang yang menyampaikan penjelasan sekilas tentang upacara kenduri laut beserta pantang dan larangannya. Juga hadir pelaksana tugas Bupati Deli Serdang H.Zainuddin Mars beserta beberapa kepala dinas dan rombongan, kepala desa Paluh Sibaji Abdul Hafiz, tokoh dan unsur masyarakat lainnya.
Pada kesempatan yang sama diberikan juga santunan bagi dua ratus anak yatim yang berada di sekitar desa Paluh Sibaji, upacara adat ini juga sekaligus sebagai kegiatan syukuran atas dibukanya objek wisata alam Pantai Putera Serdang tempat berlangsungnya upacara kenduri laut.

Upacara seperti ini merupakan khasanah budaya Melayu Indonesia yang harus terus dilestarikan, karena banyak nilai kearifan lokal yang bermanfaat bagi generasi berikut dalam menjaga dan menghargai alam sebagai rezeki dari Allah SWT, ujar pelaksana tugas Bupati Deli Serdang - H.Zainuddin Mars. Beliau menyampaikan pidato ditengah ribuan masyarakat yang hadir di kawasan pantai Putera Serdang yang antusias mengikuti dan menyaksikan upacara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar